Faktor yang Mempengaruhi Perubahan Nilai Tukar Mata Uang

Perlu anda ketahui bahwa nilai tukar mata uang merupakan salah satu faktor penentu yang sangat penting bagi kesehatan ekonomi suatu Negara. Faktor perubahan nilai tukar mata uang ini mempunyai posisi yang cukup penting dalam perdagangan tingkat Negara yang mana akan cukup penting dalam ekonomi pasar bebas dunia.

Jadi tidak heran ya apabila nilai tukar termasuk dalam hitungan ekonomi yang sangat diperhatikan, dianalisis dan dimanipulasi secara kebijakan. Akan tetapi keberadaan nilai tukar juga dapat berdampak pada skala yang lebih kecil yakni mempengaruhi pengembalian riil dari investasi para investor.

Terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhi nilai tukar dan semua yang berkaitan dengan hubungan antar Negara. Nah untuk lebih jelasnya nih simak penjelasan di bawah ini terkait dengan faktor perubahan nilai tukar mata uang yang dapat anda ketahui.

Contents

READ  Chelsea Rebut Pemain Incaran MU Sebelum Bursa Transfer Dibuka

Adanya Perbedaan angka Inflasi

Faktor yang pertama adalah angka inflasi yang mana dalam sebuah Negara dengan tingkat inflasi yang konsisten lebih rendah. Dimana inflasi yang konsisten lebih rendah di yakini mampu menunjukkan peningkatan. Hal ini dapat di lihat dari nilai mata uang dan itu berupa daya beli yang relaitf meningkat terhadap mata uang lainnya nih.

Selama abad ini nih, negar yang mempunyai inflasi rendah yakni Jepang, Jerman dan Swiss. Sedangkan untuk Negara yang memiliki inflasi lebih tinggi pada umumnya akan mengalami depresiasi. Dimana depresiasi ini terjadi pada mata uang yang jika dibandingkan dengan mata uang mitra dagang Negara tersebut.

Suku Bunga

Suku bunga, inflasi dan juga nilai tukar mempunyai hubungan satu sama lain. Sebab dengan memanipulasi suku bunga, bank sentral akan memiliki perngaruh terkait dengan inflasi. Dan nilai tukar yang dapat mengubah tingkat suku bunga yang berdampak pada perubahan inflasi dan nilai mata uang.

Baca Juga : Kenali Infeksi HPV Yang Dapat Menyerang Area Mulut Anda

Terkait dengan hal tersebut nih, suku bunga yang lebih tinggi akan memberikan keuntungan lebih untuk para kreditur yang relative lebih tinggi di bandingkan dengan Negara-negara lain. Oleh karena itu, suku bunga yang lebih tinggi tersebut akan menarik modal asing sehingga mampu meningkatkan nilai tukar naik.

READ  Menjadi Kepala Pelatih Timnas Indonesia, Ternyata Ini Sosok di Balik Keberhasilan Shin Tae Yong

Hal inilah yang menjadi salah satu faktor perubahan nilai tukar mata uang yang menyebabkan akan meningkatnya nilai tukar. Namun hal ini tidak akan berarti apabila infalso dalam negeri jauh lebih tinggi dari Negara lain.

Utang Publik

Berikutnya adalah Negara yang terlibat dalam pembiayaan defisit besar-besaran untuk membayar proyek-proyek sektor publik dan pendanaan pemerintah untuk masuk dalam ekonomi domestic tersebut. Tetapi pada kenyataannya nih Negara dengan defisit publik dan juga utang yang cukup besar akan kurang menarik perhatian investor asing.

Hal inilah menjadikannya faktor perubahan nilai tukar mata uang sebab sebuah utang yang besar akan mendorong inflasi. Dan apabila inflasi tinggi terjadi maka utang tidak akan di bayar seketika lalu pada akhirnya akan terbayar dengan dolar nyata yang lebih murah di masa yang akan datang.

READ  Chelsea Rebut Pemain Incaran MU Sebelum Bursa Transfer Dibuka

Untuk kejadian terburuknya nih pemerintah mungkin akan mencetak uang demi melunasi sebagian dari hutang yang besar. Namun meningkatkan jumlah yang beredar sehingga menyebabkan inflasi. Terlebih jika pemerintah tidak mampu untuk mengatasi defisit dengan cara dalam negeri.

Demikianlah pembahasan artikel ini terkait dengan faktor perubahan nilai tukar mata uang dan semoga dengan adanya pembahasan ini dapat menambah sumber informasi untuk anda serta menambah pengetahuan untuk anda yang belum paham.

Baca Juga : Cara Mudah Dalam Menjaga Kesehatan Mata